Kuterbangkan puisiku
Terserah angin membawanya kemana
Aku berharap ada yg menangkapnya
Jika kebetulan ia melintas kearahmu,sapalah
jgn kau acuhkan
Kau akan suka dgn gairahnya yang perawan
jika dunia sementara waktu kau abaikan
Sungguh,ia bukan aku
ia bukan fikiran fikiranku
Aku hanya media
tubuh ruhani
yg berumah di badan kasar ini
Sungguh
aku hanya memetiknya dari langit langit jiwa
yg sering berdesakan mempertontonkan pesonanya
dan suaranya menentramkan
Hampiri ia
Ajaklah bercengkrama
Barangkali saja ia sahabat
yg menyenangkan untuk kau ajak bicara .
Juned Topan
15 Sept 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar