Kamis, 13 Januari 2011

MURID YG TERTOLAK

Pernah suatu kali kita berpapasan di jalan,
tak saling menyapa
Sekilas nampak keangkuhan di matamu ;
Akupun membalasnya dgn keangkuhan yg sebenarnya kamuflase dari perasaan rendah diri

Sampai kini aku belum punya keberanian untuk menyapamu,
apalagi berbincang

Sesekali aku mencuri dengar ujar ujarmu di kala subuh di hadapan para muridmu ;
Cerita tentangmu membuat aku bergairah mendengarnya

Puisi puisimu telah habis kulumat hingga terurai dalam aliran darahku
Beginilah jadinya aku
Selalu gelisah dalam kontradiksi
Menggerayangi alam idea
terjebak kenyataan hidup kala terjaga

Dgn berdzikir aku coba tenangkan jiwa
Dgn menulis tumpahlah segala rasa yg berdesakan di dada:

Aku akan terus menulis
tak perduli sastra atau bukan
Aku .. akan ..terus menulis
tak perduli puisi atau bukan
Aku tak butuh pengakuan
aku hanya butuh pelepasan

Mencoba jujur terhadap diri sendiri
Mencoba jujur terhadap sesama makhluk
Mencoba jujur terhadap Tuhan pencipta
Aku yakin
semesta jagat raya akan mendengar suaraku
walau yg tak terucap sekalipun


Juned Topan
20 jul 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar