Rabu, 12 Januari 2011

JADZAB

Sungguh
aku tdk tahu perasaan apa ini
Tapi aku sengaja berani mengatakan ini JADZAB
Entah salah atau benar aku tak perduli
Aku hanya tertarik karakter katanya yg megah
Suatu dorongan hasrat untuk menyeru
tapi tak tahu pada siapa aku akan menyeru
pada media mana aku titipkan seruan ini
itu semua aku tak tahu
dan aku tak memiliki masyarakat untuk menyampaikan seruanku

Dalam puisi
prosa liris atau apa namanya lagi
aku tak tahu

Tapi inilah gelora perasaan itu
Aku dokumentasikan dalam catatan ini

Sungguh aku hampir tak sanggup menahan gairahnya
Ledakannya terasa didada
Aku mabuk
bahkan mungkin gila di buatnya
Aku merasakan persetubuhan yg fitri
Kegilaan yg mulia
Perjamuan agung para pengabdi .

1 sept 2009

DALAM MABUK

Mabuk ini semakin menakutkan
meliar mengganas membakar kesunyianku
Gairahnya bergelora
Agung
Mengesankan
Tak tertampung dalam puisi

Aku harus menghentikan sejenak
Terlihat istriku mulai kurang sabar dgn kesulitan
Anak anakku dgn jenakanya menyodorkan tagihan sekolahnya yg membengkak
Aku harus turun sejenak
menyapa bumi mengambil sedikit apa yg menjadi hakku dan hak mereka atas dunia
sekedar perbekalan
dalam perjalanan panjang melelahkan
untk kemudian kembali pada sepi
menyetubuhi sunyi
menari dalam ritual rindu sembah yang suci :
Senandungku adalah ke jujuran
tak bermuatan kehendak diri
Tarianku adalah pembebasan burung burung putih
bebas pergi dan berdiam di setiap sangkar hati

Juned Topan
25sept2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar