Senin, 20 Juni 2011

JADZAB

Sungguh .. !
aku tdk tahu perasaan apa ini ..
sengaja aku beranikan diri mengatakannya .. JADZAB
salah atau benar aku tak perduli
karna aku tertarik karakter katanya yg megah
.......
suatu dorongan hasrat untuk menyeru
tapi tak tahu pada siapa harus menyeru
pada media mana akan aku titipkan seruan ini
itu semua aku tak tahu
aku tak memiliki masyarakat untuk menyampaikan seruan ini dgn mudah
........
dalam puisi
prosa liris
atau apa namanya lagi
aku tak tahu
........
Inilah gelora perasaan itu
yg aku coba dokumentasikan dalam catatan ini
........
sungguh aku hampir tak sanggup menahan geliat gairahnya
ledakannya terasa didada
aku mabuk
bahkan mungkin gila di buatnya
........
di sini aku merasakan persetubuhan yg fitri
kegilaan yg indah
perjamuan agung para pendamba .

berlanjut ..

1 sept 2009

PERTOBATAN

Memori berlarian bagai kanak kanak bertelanjang hati
dipermainkan gairah dan imaji
bagai kuda kuda liar di padang penggembalaan

Ada yg memilukan
Ada yg jenaka menggemaskan
Ada yg diam menunggu jawaban

Ada kesombongan yg memalukan untuk di kenang
Banyak lagi hal hal bodoh yg tak mampu aku menolak kehadirannya
Ah ... Memori kerap kali menyakitkan

Mihgrab di sudut rumahku
tempat aku berteduh
mengunci rapatrapat pintu qolbu
dari segala makhluk yg menghantu

Aku berwudlu
membasuh hatiku
membasuh tanganku
membasuh fikiranku
membasuh telingaku
membasuh langkahku :
Ya ALLAH lindungi hamba dari was was yg merusak

Dzikirku bagai perahu diombang ambing gairah angin samodra
Bagai bayi yg takut terlepas dari ibunya
Lalu aku merasa nyaman didalamnya
Gemuruh diluar hening di dalam
Mengalir di dalam
semburat keluar
Bagai lahar
menerjang sgl yg menghalang
Air mata mengalir bagai sungai
hangat terasa di pipi
pertobatan yg sempurna
Akupun merasa tentram dalam dekapan


Juned Topan
3 sept 2009

Senin, 13 Juni 2011

TAKDIR BUMI DAN MANUSIA

Haruskah aku menghindar dari beban yg sudah terlanjur di pundak,agar lenggang berjalan,lalu khusyuk bermunajah,berasyik mesra dengan sang pemilik jiwa,tanpa perduli lagi jerit tangis sesama ?..

Tidak .. !
Biarkan aku melata menjelajahi pekat jagat ini
Melewati pertengkaran demi pertengkaran
Menghirup udara beraroma anyir darah
Mengikuti alunan irama suka duka

Tak kan kututup telinga dari nyanyian dusta para penghujat agama,yang mempertuhankan akal fikiran semata

Biar.. !
Biarkan lewat saja
Aku tak mau terpenjara rasa bersalah nantinya
Ketika Tuhanku berteriak :
Dimana kamu
Ketika aku lapar,menggigil dan kedinginan di lorong lorong sempit jalanan kota
Dimana saja kamu
Ketika aku di ruang pengadilan yg di kuasai hakim hakim palsu,
tak terbela,
tersiksa dan teraniaya

Biar .. !
Biar aku saksikan sendiri hitam putihnya perjalanan sejarah peradaban ini

Biar .. !
Biar aku lupakan saja apa itu surga dan apa itu neraka

Biar .. !
Biar saja aku tuntaskan sisa waktu yg masih kupunya

Karna yg aku mengerti,
sengketa dan pertumpahan darah ini,
tidak akan pernah berakhir,
sampai waktu yg telah di tetapkan

Semua ini merupakan takdir bumi dan manusia

JT
14012010

Selasa, 07 Juni 2011

BALADA SANG PEMBUAT PERAHU

Saat Nuh membuat perahu,masyarakatnya mencibir,mereka menganggap Nuh mengalami ganguan jiwa,maka jadilah ia obyek sendau gurau yg menyedihkan

Tak ada logika yg mendukung,
tak pula simpati meringankan
Tak ada sungai,
tak pula laut
Tak ada media yg memungkinkan karya tersebut bisa di operasikan .

Nuh tidak kehilangan kesabaran
Nuh tidak kehilangan keteguhan
Nuh tidak kehilangan konsistensi dalam melaksanakan amanah suci
gairah murni yg menggelegak di relung relung jiwanya
gairah murni dari sebuah hati yg telah tersucikan ;

" Kemarahanku adalah kemarahan Allah
Kesabaranku adalah kesabaran Allah
Rintihanku adalah rintihan Allah
Kasih sayangku adalah kasih sayang Allah

Akulah sang nabi
membawa beban sunyi dari langit berlapis pasti
tinggi sekali
Kabar gembira & kabar sedih aku sampaikan
Beruntunglah kalian yg mendengar & melaksanakannya

Dengarkan seruanku
sebelum azab itu datang menimpamu
di saat engkau lelap dalam nikmat tidurmu
Aku tdk minta upah untuk pekerjaanku itu ".

ALLAH telah mengunci rapat rapat telinga & hati mereka,
sehingga buta & tuli jiwanya,
disebabkan dengki & kesombongan yg purba

Datanglah janji Allah
Patahlah logika yg mereka berhalakan
Hujan mengguyur 40 hari lamanya
tiada henti
banjirlah yg terjadi
tenggelamlah negri yg pernah di rahmati

Kan"an putra Nuh sang nabi,durhaka pada hati nurani
terpedaya logikanya sendiri :

" Turunlah wahai anakku ..,ikutlah bersamaku.. !,sebentar lagi bukit itu akan tenggelam,selamatkan dirimu bersama mereka yg telah diselamatkan "
" Tidak ayah.. !,Kan'an akan trs berlari ketempat yg lebih tinggi lagi,tdk mungkin air itu dpt membahayakanku ,percayalah ayah ! "

Nuh sang nabi bersedih
anak terkasih tak turut serta dalam perahu
memilih bersama keyakinannya sendiri
memilih liar bersama fikirannya sendiri

Suara megah dari langit langit jiwanya
meredakan duka lara ;
" Jangan bersedih wahai hambaku yg soleh
dia memang anakmu,tetapi bukan dari golonganmu
Bersama berpasang pasang hewan dan tumbuhan,juga orang orang orang yg telah diselamatkan,
perahu Nuh sang nabi terapung di atas negri yg tenggelam

Sampailah air pada tempat yang paling tinggi
peradabanpun terhenti
dan akhirnya mati

Selamatlah Nuh sang nabi bersama mereka yg mendengar dan
mematuhi
hingga akhirnya terdampar di sebuah negri asing yg telah berpenghuni

Sejarah kemanusiaanpun terukir ulang kembali
Kaum Syu'aib menguasai pasar dunia
Kaum Musa mengangkangi demokrasi liar bangsa bangsa
SODOM and GOMORA.. !
Kaum luth berteriak lantang menuntut hak dan kebebasannya

Sejarah terukir ulang kembali
tak perlu disesali
Musibah dan anugrah tipis batasannya
Para pengkhabar selalu di uji dgn para pendengki yg gigih memusuhi,
demi terjaganya otoritas wilayah kehendak selerah diri rendah,
yg cenderung berkhianat pada hati nurani

Beruntunglah mereka yg sempat menyadari dan mendengar suara langit langit jiwanya,
lalu dengan sigap menangkap dan mengurungnya dalam sangkar hati

Menyesallah mereka yg telah lalai,
dan membiarkannya terbang pergi .





Salam !



Juned Topan1 sept 2009
menjelang sahur saat bercengkrama dgn mantan pacar alias istriku .


(ini hanya sebuah esensi sejarah dari alqur'an yg saya coba fahami dan mengadaptasi dalam kapasitas saya sbg hamba ALLAH,tolong dimaklumi ketidak pantasannya sbg karya akademis maupun karya seni,Allah maha mengetahui sesamar apapun niat ).
salam .. PARA PERINDU

Senin, 06 Juni 2011

KEMBALI PADA POROS


Jika yang mulia imam Hambali yang mulia imam Hanafi yang mulia imam Maliki yang mulia imam Syafii menjadi rujukan fatwa para ulama,lalu siapakah tauladan amaliah yang wajib di ikuti ?
Rosul.. ya rosul

Rosul adalah manusia terpilih,mustahil bengkok jalannya
Seharusnya kita tidak terus menerus mempertentangkan kalimat tersurat dalam satu kitab yg sama
Kalimat tersurat dari satu riwayat yg sama
Hingga melupakan keberadaan hati yg rentan terhadap jebakan riya' ujub dan dengki

Jangan pernah bayangkan dunia sentosa abadi
Kampung akheratlah mutlak abadi

Kejayaan hanyalah piala bergilir
Si patuh maupun si kafir berhak atas giliran

Ketika dunia ditangan orang orang durhaka
Bumi kemudian menjadi gegap gempita
Iblis menari
Dunia menampakkan taringnya :

" Ayo.. siapa lagi budakku
Puaskan bergembira didalam kefanaanku
Akan aku bawa ketempat yg di maui setiap dirimu
Jgn dengarkan hati nurani
Nanti terbelenggu daya hidupmu
Lalu luruh pesonamu
Akan bangkrut perniagaanmu
Seluruh pengikutmupun menjauh
Maka lenyaplah puja puji itu bagai buih
Usahamu akan nampak seperti orang merangkai istana pasir
Kemudian laut pasang,ombakpun menyapu bersih karya ciptamu
Luluh lantaklah istana kebanggaanmu
Engkaupun meratap,menyesali kehilangan
Engkaupun telah gagal menjadi manusia agung,penguasa kegelapan,puncak pencapaian para pemujaku
Teruslah bersamaku
Neraka hanyalah dongeng manusia
Sesungguhnya akulah surga itu
Sekutuku adalah makhluk yang terusir
Menyimpan dendam berakar dengki
Pesonaku adalah fatamorgana
Yang membuatmu tak menyadari tipu daya ".

Di sudut sudut taman keteduhan
Para pendamba bercengkrama
Sambil menyapa dunia :
" Wahai dunia
Engkau hanyalah mahluk
Sarana perjamuan sejenak bagi kami para pengembara
Hasrat semata tertuju hanya pada arasynya ".



(mhn ma'af , dgn segala keterbatasan ilmu dan refrensi keislaman,saya mencoba memberanikan diri,dengan keyakinan bahwa allah maha mengetahui sesamar apapun niat).



Juned Topan 18 nov 2008