Selasa, 07 Juni 2011

BALADA SANG PEMBUAT PERAHU

Saat Nuh membuat perahu,masyarakatnya mencibir,mereka menganggap Nuh mengalami ganguan jiwa,maka jadilah ia obyek sendau gurau yg menyedihkan

Tak ada logika yg mendukung,
tak pula simpati meringankan
Tak ada sungai,
tak pula laut
Tak ada media yg memungkinkan karya tersebut bisa di operasikan .

Nuh tidak kehilangan kesabaran
Nuh tidak kehilangan keteguhan
Nuh tidak kehilangan konsistensi dalam melaksanakan amanah suci
gairah murni yg menggelegak di relung relung jiwanya
gairah murni dari sebuah hati yg telah tersucikan ;

" Kemarahanku adalah kemarahan Allah
Kesabaranku adalah kesabaran Allah
Rintihanku adalah rintihan Allah
Kasih sayangku adalah kasih sayang Allah

Akulah sang nabi
membawa beban sunyi dari langit berlapis pasti
tinggi sekali
Kabar gembira & kabar sedih aku sampaikan
Beruntunglah kalian yg mendengar & melaksanakannya

Dengarkan seruanku
sebelum azab itu datang menimpamu
di saat engkau lelap dalam nikmat tidurmu
Aku tdk minta upah untuk pekerjaanku itu ".

ALLAH telah mengunci rapat rapat telinga & hati mereka,
sehingga buta & tuli jiwanya,
disebabkan dengki & kesombongan yg purba

Datanglah janji Allah
Patahlah logika yg mereka berhalakan
Hujan mengguyur 40 hari lamanya
tiada henti
banjirlah yg terjadi
tenggelamlah negri yg pernah di rahmati

Kan"an putra Nuh sang nabi,durhaka pada hati nurani
terpedaya logikanya sendiri :

" Turunlah wahai anakku ..,ikutlah bersamaku.. !,sebentar lagi bukit itu akan tenggelam,selamatkan dirimu bersama mereka yg telah diselamatkan "
" Tidak ayah.. !,Kan'an akan trs berlari ketempat yg lebih tinggi lagi,tdk mungkin air itu dpt membahayakanku ,percayalah ayah ! "

Nuh sang nabi bersedih
anak terkasih tak turut serta dalam perahu
memilih bersama keyakinannya sendiri
memilih liar bersama fikirannya sendiri

Suara megah dari langit langit jiwanya
meredakan duka lara ;
" Jangan bersedih wahai hambaku yg soleh
dia memang anakmu,tetapi bukan dari golonganmu
Bersama berpasang pasang hewan dan tumbuhan,juga orang orang orang yg telah diselamatkan,
perahu Nuh sang nabi terapung di atas negri yg tenggelam

Sampailah air pada tempat yang paling tinggi
peradabanpun terhenti
dan akhirnya mati

Selamatlah Nuh sang nabi bersama mereka yg mendengar dan
mematuhi
hingga akhirnya terdampar di sebuah negri asing yg telah berpenghuni

Sejarah kemanusiaanpun terukir ulang kembali
Kaum Syu'aib menguasai pasar dunia
Kaum Musa mengangkangi demokrasi liar bangsa bangsa
SODOM and GOMORA.. !
Kaum luth berteriak lantang menuntut hak dan kebebasannya

Sejarah terukir ulang kembali
tak perlu disesali
Musibah dan anugrah tipis batasannya
Para pengkhabar selalu di uji dgn para pendengki yg gigih memusuhi,
demi terjaganya otoritas wilayah kehendak selerah diri rendah,
yg cenderung berkhianat pada hati nurani

Beruntunglah mereka yg sempat menyadari dan mendengar suara langit langit jiwanya,
lalu dengan sigap menangkap dan mengurungnya dalam sangkar hati

Menyesallah mereka yg telah lalai,
dan membiarkannya terbang pergi .





Salam !



Juned Topan1 sept 2009
menjelang sahur saat bercengkrama dgn mantan pacar alias istriku .


(ini hanya sebuah esensi sejarah dari alqur'an yg saya coba fahami dan mengadaptasi dalam kapasitas saya sbg hamba ALLAH,tolong dimaklumi ketidak pantasannya sbg karya akademis maupun karya seni,Allah maha mengetahui sesamar apapun niat ).
salam .. PARA PERINDU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar